Contact Online

Friday, March 8, 2013

DOA SHALAT JENAZAH


1.     Niat 

2.     Takbir Pertama
Setelah takbiratul ihram, yakni setelah mengucapkan “Allahu akbar” sambil meletakan tangan kanan di atas tangan kiri di atas perut (sidekap), kemudian membaca Al-Fatihah,

Dan setelah membaca Al-Fatihah lalu takbir  “ Allahu akbar ”

3.      Setelah takbir kedua, lalu membaca shalawat:

Allahumma shalli ‘alaa Muhammad
lafatnya:,
 
“ Ya Allah, berilah shalawat atas Nabi Muhammad ”
Lebih sempurna lagi jika membaca shalawat sebagai berikut:
  Allahumma shalli ‘alaa Muhammadin wa’alaa aali Muhammadin. Kamaa shallaita ‘alaa Ibrahim wa ‘allaa aali Ibrahim. Wa baarik ‘alaa Muhammadin wa ‘alaa aalii Muhammad. Kamaa baarakta ‘alaa Ibrahim wa ‘alaa aali Ibrahim fil-‘aalamiina innaka hamiidummajid.

Artinya:
“Ya Allah, berilah shalawat atas Nabi Muhammad dan atas keluarganya, sebagaimana Tuhan pernah memberi rahmat kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya. Dan limpahkanlah berkah atas Nabi Muhammad dan para keluarganya, sebagaimana Tuhan pernah memberikan berkah kepada Nabi Ibrahim dan para keluarganya. DI seluruh ala mini Tuhanlah yang terpuji Yang Maha Mulia.”
4.     Setelah takbir yang ketiga, kemudian membaca doa: Allahummaghfir lahuu warhamhu wa’aafihii wa’fu’anhu.
Artinya:

“Ya Allah, ampunilah dia, berilah rahmat dab sejahtera, maafkanlah dia.”

Lebih sempurna lagi jika membaca doa:

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ
وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ وَوَسِّعْ مُدْخَلَهُ وَاغْسِلْهُ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ وَنَقِّهِ
مِنْ الْخَطَايَا كَمَا نَقَّيْتَ الثَّوْبَ الْأَبْيَضَ مِنْ الدَّنَسِ
 وَأَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ وَأَهْلًا خَيْرًا مِنْ أَهْلِهِ
 وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ وَأَدْخِلْهُ الْجَنَّةَ
 وَأَعِذْهُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ أَوْ مِنْ عَذَابِ النَّار
 Allahummaghfir lahu (lahaa) warhamhu (haa) wa’aafihii (haa) wa’fu ‘anhu (haa) wa akrim nuzulahu (haa) wawassa’madkhalahu (haa) waghsilhu (haa) bil-maa’I watstsalji wal-baradi wanaqqihi (haa) minal-khathaayaa kamaa yu-naqqatats-tsaubul-abyadhu minad-danasi waabdilhu (haa) daaran khairan min daarihi (haa) wa ahlan khairan min ahlihi (haa) wa zaujan khairan min zaujihi (haa) wa adkhilhul jannata wa a’iduhu min ‘adabil qabri wa ‘adabin nar
Artinya:
Ya Allah, ampunilah dia, dan kasihanilah dia, sejahterakan ia dan ampunilah dosa dan kesalahannya, hormatilah kedatangannya, dan luaskanlah tempat tinggalnya, bersihkanlah ia dengan air, salju dan embun. Bersihkanlah ia dari segala dosa sebagaimana kain putih yang bersih dari segala kotoran, dan gantikanlah baginya rumah yang lebih baik dari rumahnya yang dahulu, dan gantikanlah baginya ahli keluarga yang lebih baik daripada ahli keluarganya yang dahulu, dan peliharalah ia dari siksa kubur dan azab api neraka.” (HR. Muslim)

Keterangan:
Jika mayit perempuan kata lahu menjadi lahaa.

Jika mayit anak-anak doanya adalah:

اَللَّهُمَّ اجْعَلْهُ فَرَطًَا لِاَبَوَيْهِ وَسَلَفًا وَذُخْرًا
وَعِظَةً وَاعْتِبَارًا وَشَفِيْعًا وَ ثَقِّلْ بِهِ مَوَازِيْنَهُمَا
وَاَفْرِغِ الصَّبْرَعَلىٰ قُلُوْبِهِمَا وَلاَ تَفْتِنْهُمَا بَعْدَهُ
وَلاَ تَحْرِ مْهُمَا اَجْرَهُ
Allahummaj’alhu faratan li abawaihi wa salafan wa dzukhro
wa’idhotaw wa’tibaaraw wa syafii’an wa tsaqqil bihii mawaa ziinahuma
wa-afri-ghish-shabra ‘alaa quluu bihimaa wa laa taf-tin-humaa ba’dahu
wa laa tahrim humaa ajrahu
Artinya:
“Ya Allah, jadikanlah ia sebagai simpanan pendahuluan bagi ayah bundanya dan sebagai titipan, kebajikan yang didahulukan, dan menjadi pengajaran ibarat serta syafa’at bagi orangtuanya. Dan beratkanlah timbangan ibu-bapaknya karenanya, serta berilah kesabaran dalam hati kedua ibu bapaknya. Dan janganlah menjadikan fitnah bagi ayah bundanya sepeninggalnya, dan janganlah Tuhan menghalangi pahala kepada dua orang tuanya.”

5.      Selesai takbir keempat, lalu membaca:
اَللَّهُمَّ لاَ تَحْرِمْناَ أَجْرَهُ وَلاَ تَفْتِنَا بَعْدَهُ وَاغْفِرْ لَناَ وَلَهُ
Allahumma laa tahrimnaa ajrahu wa laa taftinnaa ba’dahu waghfir lanaa wa lahu.
Artinya:
“Ya Allah, janganlah kiranya pahalanya tidak sampai kepada kami (janganlah Engkau meluputkan kami akan pahalanya), dan janganlah Engkau member kami fitnah sepeninggalnya, dan ampunilah kami dan dia.”

6.     Kemudian setelah salam membaca:
As-sallamu ‘alaikum warahmatullahi wa barakaatuh.
Artinya:
“Keselamatan dan rahmat Allah semoga tetap pada kamu sekalian.”

Demikian informasi yang dapat kita sampaikan mengenai 
bacaan shalat jenaza tata cara shalat jenazahdiatas semoga  bermanfaat dunia akhirat amin”

Add to Cart More Info

Wednesday, February 20, 2013

UGAL-UGALAN DI JALAN BERUBAH MAUT


Ugal Ugalan Di Jalan Berbuah Maut
masih segar dalam ingatan kita kasus kecelakaan yang menewaskan 9 orang di Tugu Tani Jakarta Selatan pada tanggal 22 januari 2012 minggu pagi,kalau kita amati kasus xenia maut itu apakah mobil tersebut menghantam mobil lain yang berlawanan arah atau menyeruduk mobil yang se arah, kenyataanya tidak demikian,justru pengemudi maut tersebut meyambar orang yang justru berada ditrotoar yang memang khusus disediakan bagi pejalan kaki.lalu muncul berbagai komentar di media atas kasus tersebut,akan tetapi sayang sekali terlalu banyak komentar justru tidak produktif,
yang dibutuhkan adalah solusi nyata atas kasus
tragedimaut tersebut, secanggih – canggihnya
teknologi sebuah mobil ia tetaplah sebuah
benda mati, faktor dominan adalah siapa yang
berada dibalik kemudi.

Mobil XENIA yang dikemudikan Afriani yang
Berbuah Maut di Tugu Tani Jakarta Selatan.

Berdasarkan tingginya angka kecelakaan maka tindakan preventife harus dilakukan dan itu bukan hanya tanggung jawab pihak kepolisian saja tetapi juga tanggung jawab kita bersama (masyarakat),terutama orang tua dirumah dan guru di sekolah.Jalan raya merupakan etalase peradaban sebuah bangsa, di jalan kita akan bertemu  bermacam karakter orang,mulai dariyang awam sampai yang intelek, dari yang miskin sampai yang kaya semuanya berhak menggunakan jalan sesuai      dengan tujuan masing –masing,
Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Saud Usman
Nasution, seusai memberikan keterangan Pers
seputar Traged Xenia maut.
meskipun demikian semua pihak harus patuh pada
aturanpemerintah dalam hal ini undang – undang
lalu lintas, hal ini semata – mata demi menjaga mar-
tabat kita dalam berkendara.
Add to Cart More Info